sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jokowi Sambangi Beijing, Simak Hubungan Perdagangan Indonesia dan China

Economics editor Melati Kristina - Riset
26/07/2022 16:39 WIB
Menilik kunjungan Jokowi ke China, lantas, bagaimana kondisi ekonomi RRC dan hubungan dagang RI-China akhir-akhir ini?
Jokowi Sambangi Beijing, Simak Hubungan Perdagangan Indonesia dan China. (Foto: MNC Media)
Jokowi Sambangi Beijing, Simak Hubungan Perdagangan Indonesia dan China. (Foto: MNC Media)

Perdagangan Indonesia dengan China Tumbuh Melesat Pada 2021

Tak hanya tumbuh positif di tengah pelemahan ekonomi China, perdagangan antara Indonesia dengan negeri Tirai Bambu ini sudah tumbuh melesat sejak tahun 2021 lalu.

Menurut data Kepabeanan China yang dilansir dari rilis Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu), total nilai perdagangan Indonesia dengan China di tahun 2021 mencapai USD124,34 miliar atau tumbuh 58,43 persen secara yoy.

Sementara Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat China, Djauhari Oratmangun, mengungkapkan, peringkat Indonesia sebagai negara pengekspor ke China dibanding negara anggota ASEAN lainnya terus meningkat.

“Sebelumnya, Indonesia berada di posisi ke-5 pada tahun 2019. Kemudian naik di posisi ke-4 pada tahun 2020, dan tahun 2021 meningkat lagi menjadi peringkat ke-3,” ujar Dubes Djauhari, dikutip dalam siaran pers Kemenlu, Rabu (13/4).

Dubes Djauhari juga menjelaskan, prestasi ini atas kerja keras seluruh eksportir Indonesia serta tak lepas dari kontribusi Kementerian Perdagangan dan lembaga terkait serta KBRI Beijing yang mencari terobosan akses pasar produk Indonesia di China.

Sementara berdasarkan pangkalan data perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), nilai perdagangan barang antara Indonesia dan China mencapai USD110 miliar pada tahun 2021. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 1989.

Melesatnya perdagangan antara kedua negara ini disebabkan karena keberhasilan China dalam bangkit lebih awal dari pandemi Covid-19. Selain itu, tumbuh pesatnya perdagangan barang antara Indonesia dan China juga turut didukung oleh peningkatan harga komoditas.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement