sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jokowi Soroti Tingginya Angka Kematian Akibat Covid di Aceh

Economics editor Binti Mufarida
17/09/2021 08:27 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penanganan Covid-19 di Aceh.
Jokowi Soroti Tingginya Angka Kematian Akibat Covid di Aceh (FOTO: MNC Media)
Jokowi Soroti Tingginya Angka Kematian Akibat Covid di Aceh (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penanganan Covid-19 di Aceh. Pasalnya, kematian akibat Covid-19 masih tercatat pada angka di 4,7 persen. Sementara angka kematian Covid-19 nasional sudah di angka persen.

“Angka kematian akibat pandemi Covid-19 di Provinsi Aceh berada di angka 4,7%. Tinggi ini, tinggi, karena nasional kita hanya 3%,” tutur Jokowi dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (17/9/2021).

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Aceh di Kompleks Pendopo Gubernur Aceh di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, kemarin.

Jokowi juga mengingatkan agar para bupati dan wali kota se-Provinsi Aceh untuk mengetahui situasi di kota/kabupatennya masing-masing. “Kita tidak bisa bekerja lagi rutinitas seperti pada keadaan normal, karena yang dibutuhkan sekarang ini adalah kepemimpinan lapangan,” ungkapnya.

Selain itu, Jokowi meminta kepada seluruh kepala daerah di Provinsi Aceh untuk memperhatikan ketersediaan oksigen dan obat. Dia pun mengingatkan agar kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU Covid-19 untuk menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan.

“Tujuh kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU Covid-19 di Simeulue, di Nagan Raya, di kota Sabang, di Aceh Timur, di Aceh Tamiang, di Aceh Jaya, di Aceh Besar. Tolong yang belum punya tadi, menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan. 

Sehingga semuanya siap, semua kabupaten itu siap, fasilitas kesehatan siap semuanya. Karena terus akan saya pantau BOR di provinsi, kabupaten, itu seperti apa. Kelihatan semuanya,” ujarnya.

Di sisi lain, Jokowi juga kembali mengingatkan agar tidak terburu-buru senang karena adanya penurunan kasus.

“Nasional turun lebih dari 90%, di sini turun 20%, hati-hati, jangan senang dulu, jangan euforia dulu, dan jangan menyampaikan tergesa-gesa kepada masyarakat bahwa kita sudah turun kasus. Bisa disambut senang oleh masyarakat tetapi itu bisa menyebabkan naik lagi Covid-19-nya. Ini pengalaman kita secara nasional, sehingga jangan kita ulang di sini,” paparnya. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement