“Kalau kita lihat apalagi surplus perdagangan kita dengan Amerika sudah mencapai hampir USD16 miliar, dan pertumbuhannya beberapa tahun terakhir cepat. Investasi Amerika di Indonesia itu sudah nomor empat sekarang, yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ucap Erick.
Oleh karena itu, Erick menyebut bahwa hal tersebut yang mendasari Jokowi untuk terus mendorong investasi Amerika Serikat di Indonesia, salah satunya dari Freeport McMoRan.
“Yang kebetulan kita BUMN sudah menguasai 51 persen,” ucapnya.
Erick mengungkapkan bahwa dalam pertemuan antara Presiden Jokowi bersama CEO Freeport McMoRan tersebut dibahas juga mengenai hilirisasi yang dilakukan oleh Freeport. Erick menyebut bahwa saat ini Freeport sudah tidak hanya melakukan kegiatan penambangan emas dan tembaga saja, melainkan telah membangun smelter untuk mengolahnya.
“Ini investasi yang memang kita hilirisasi, yang tadinya hanya murni pertambangan emas dan cooper, sekarang sudah mulai diturunkan menjadi industrialisasinya dengan membuka smelter yang di Surabaya,” ujar Erick.
Dia pun mengungkapkan bahwa dalam pertemuan, Freeport pun tampak menunjukkan komitmennya untuk membangun smelter lainnya di lokasi lain di Indonesia, di antaranya di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.