IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat nilai industri pertahanan Indonesia mencapai Rp 37 triliun. Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury menyebut, nilai tersebut mampu mendorong kinerja Holding BUMN Pertahanan kedepannya.
Saat ini pemegang saham tengah mematangkan proses pendirian holding. Dimana, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Dahana (Persero) ditunjuk sebagai anggota holding. Sementara, PT Len Industri (Persero) induk perusahaannya.
"Aset industri pertahanan milik negara sebesar 37 triliun, ini termasuk jumlah yang besar, bukan holding yang kecil dan termasuk klaster BUMN yang luar biasa," ujar Pahala, Kamis (6/5/2021).
Kementerian BUMN menilai, sektor pertahanan dalam negeri perlu dioptimalkan. Karena itu BUMN industri pertahanan (Indhan) perlu menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah (PR), khususnya, merealisasikan visi dan roadmap Kementerian periode 2020-2024.
Bahkan, BUMN klaster Indhan pun ditargetkan menjadi industri pertahanan top 50 di dunia. Target itu bisa tercapai bila holding mampu bersinergi dengan Kementerian Pertahanan.