“Salah satu khasiatnya adalah Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, seperti yang sejauh ini terjadi pada semua pengobatan suntikan. Tetapi bisa dibawa pulang, ini bisa jadi game changer,” ujar Albert Bourla.
Sebelumnya, Dr. Mikael Dolsten, PhD., kepala staf ilmiah dan presiden penelitian, pengembangan, dan medis Pfizer di seluruh dunia, menjelaskan kalau terapi ini bisa diresepkan pada pasien ketika pada tanda pertama infeksi tanpa memerlukan perawatan di rumah sakit.
Dikatakan lebih lanjut oleh Pfizer, sejauh ini studi laboratorium menunjukkan bahwa obat tersebut berpotensi melawan SARS-CoV-2, dan terhadap virus corona lainnya. Perusahaan juga mempelajari PI (protease inhibitor) ini yang diberikan secara IV dalam percobaan Fase 1b untuk dijadikan pilihan bagi pasien yang dirawat di rumah sakit.
Albert Bourla sendiri menyakini, pil antivirus buatan Pfizer ini mampu untuk melawan strain atau varian baru virus corona lainnya karena tidak menargetkan protein lonjakan permukaan pada virus.
“Aksi mekanismenya sedemikian rupa sehingga tidak diharapkan untuk mengalami mutasi. Terutama karena tidak bekerja pada lonjakan, seperti yang kita semua tahu, semua mutasi yang kita dengar sekarang ini, melihat pada protein lonjakan, yang satu ini tidak bekerja seperti itu di sana sehingga memungkinkan kami untuk percaya bahwa itu akan jauh lebih efektif terhadap beberapa varian virus,” ujarnya.