Juan memaparkan sejumlah sektor yang dinilai prospektif di Dubai, antara lain teknologi digital, industri otomotif, distribusi komoditas internasional, serta transit hub untuk produk-produk Afrika sebelum masuk ke Indonesia.
Dia menambahkan, ekosistem pendanaan di Dubai mendukung pengembangan perusahaan, baik yang sudah melantai di bursa maupun startup.
“Mereka lihat prospeknya bagus. Startup kita punya kontribusi cukup banyak, dan hubungan bisnis dengan Dubai harus terus dijaga,” katanya.
Juan juga menyoroti potensi kerja sama di bidang kecerdasan buatan (AI), kendaraan listrik (EV) dan stasiun pengisian daya, serta ekosistem baterai.
“AI itu buat Indonesia penting, kita bisa belajar langsung dari Dubai tanpa harus jauh-jauh. Di sektor otomotif, EV charging di sana berkembang pesat. Kita bisa kolaborasi, seperti yang dilakukan Astra di industri EV. Vietnam bisa sukses, kenapa kita tidak,” ujar dia.