"Ini sesuai tekad Presiden Prabowo untuk mulai menurunkan posisi utang publik hingga nol persen," kata Anindya.
Defisit dalam RAPBN 2026 yang lebih rendah juga dirancang dengan mempertimbangkan peran Danantara dan swasta yang akan semakin didorong untuk menopang investasi dalam negeri.
(Dhera Arizona)