IDXChannel - Potensi pertumbuhan sektor pertambangan di Indonesia masih sangat menarik untuk investor. Ketua Komite tetap Minerba Kadin Indonesia Arya Rizqi Darsono menjelaskan hal itu lantaran realisasi volume produksi batubara pada 2022 mencapai 685 juta ton atau lebih tinggi dibandingkan target sebesar 663 juta ton
"Jadi inikan menurut kami target ini aja sudah melampaui, satu sisi penerimaan negara jadi lebih banyak. Yang kedua lapangan pekerjaan jadi meningkat. Jadi menurut kami di sektor pertambangan istilahnya masih sangat seksi agar investor-investor mulai kembali melakukan investasi di sektor pertambangan," terangnya dalam market review hari ini, Rabu (6/9/2023).
Lebih lanjut, Rizqi menuturkan pihaknya juga telah dilibatkan oleh Kementerian ESDM, dalam hal ini Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) untuk memberikan masukan terkait rencana pemerintah untuk wilayah pertambangan.
"Jadi nanti akan ada penugasan dari pemerintah terhadap pelaku-pelaku usaha pertambangan untuk melakukan eksplorasi sehingga bisa diciptakan lagi cadangan-cadangan baru baik dari seluruh komoditas, mau kita bicara batubara mau kita bicara nikel mau bicara bauksit dan lain-lain," paparnya.
"Jadi dari kami, Kadin Indonesia memandang ini masih sangat bagus. Kalau kita bicara net zero emission inikan masih 2050, (sementara) ini kita msh 2023, masih panjang wktunya untuk bisa kita maksimalkan produksi untuk batubara. Jadi menurut kami (sektor pertambangan) masih menarik," pungkasnya.