Kepadatan penumpang KRL Jabodetabek, lanjut dia, dilihat saat jam sibuk atau jam berangkat kerja dan sore hari, saat masyarakat pulang beraktivitas. Rasio jika kepadatan penumpang tidak dibenahi, maka bisa mencapai 242 persen atau 2,42 kali dari kapasitas kereta.
Sehingga, KAI melakukan pergantian dengan rangkaian kereta cadangan. Saat ini cadangan kereta sudah habis terpakai karena beberapa rangkaian sudah tidak bisa difungsikan.
“Nah, dengan dasar-dasar tersebut kami mohon untuk bisa mendapatkan PMN tahun 2025 sebesar Rp 1,8 triliun untuk tambahan pengadaan tersebut. Sehingga kita harapkan tujuan tambahan PMN 1,8 di 2025 ini untuk kereta KRL ini bisa dipenuhi karena sudah sangat mendesak,” kata dia.
(NIY)