Kuswardojo menjelaskan lebih lanjut tarif dasar tersebut diusulkan sebesar Rp12.000, sedangkan tarif progresif per kilometer yang dihitung per 3-5 Km dengan tarif maksimal Rp24.000.
"Tarif ini sudah kita usulkan ke Pemerintah, tapi tentunya kembali ke pemerintah bagaimana nanti memberikan PSO terhadap tarif tersebut, setelah ada PSO, kemudian ada surat dari Kementerian Perhubungan, dan itu tarif pastinya," kata Kuswardojo.
"Tarif ini memang saya belum terima Surat Edaran terkait dengan tarif, Juli nanti kita akan COD, semestinya April sudah bisa kita terima, kalau kita melihat 3 bukan ini seharusnya sudah keluar, kita tunggu itu lah, setelat-telatnya awal Mei lah, sudah ada tarifnya," sambungnya.
Menjelang beroperasinya LRT Jabodebek pada Juli 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah mempersiapkan konektivitas dengan moda transportasi lain di seluruh stasiun LRT Jabodebek.
Konektivitas di seluruh stasiun LRT Jabodebek ini terus dimatangkan seiring dengan perkembangan pengerjaan proyek LRT Jabodebek, yang saat ini progressnya sudah mencapai 91,53%.
“Selain dari sisi operasional, mempersiapkan konektivitas dengan moda transportasi lain sangat penting dilakukan untuk mempermudah masyarakat melanjutkan perjalanannya setelah tiba di stasiun LRT Jabodebek,” katanya.
(FRI)