Beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, seperti AS, Filipina, dan Jepang masih menjadi penyumbang surplus perdagangan terbesar bagi Indonesia yang mencapai USD3,14 miliar.
Sementara itu, negara mitra sumber defisit perdagangan tertinggi masih dari China sebesar USD0,86 miliar, Thailand sebanyak USD0,45 miliar, dan Australia di angka USD0,39 miliar.
- Maret 2022
Pada Maret 2022 neraca perdagangan kembali mencatat surplus, yakni sebanyak USD4,53 miliar. Surplus tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya.
Pada bulan ini, surplus neraca perdagangan nonmigas mencapai USD6,62 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD5,74 miliar.
Perkembangan positif tersebut didukung oleh meningkatnya ekspor nonmigas dari USD19,48 miliar menjadi USD25,09 miliar.
- April
Pada April, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD7,56 miliar. Surplus berasal dari sektor nonmigas sebesar USD9,94 miliar. Sementara di sektor migas terjadi defisit USD2,38 miliar.
Nilai ekspor tercatat mencapai USD27,32 miliar atau naik 3,11 % dibanding ekspor Maret 2022. Dibanding April 2021, nilai ekspor naik sebesar 47,76 %.
Adapun nilai impor mencapai USD19,76 miliar, turun 10,01 % dibandingkan nilai impor Maret 2022 atau naik 21,97 % dibandingkan nilai impor April 2021.
- Mei
Pada Mei 2022, perdagangan RI kembali mencatat surplus sebesar USD2,90 miliar. Capaian ini tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai USD7,56 miliar.
Surplus ini berasal dari perdagangan nonmigas di tengah penurunan defisit neraca perdagangan migas. Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat USD4,75 miliar, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD9,95 miliar.
Perkembangan tersebut ditopang oleh ekspor nonmigas yang tetap kuat yaitu sebesar USD20,01 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar 25,89 miliar dolar AS.
Kinerja ekspor nonmigas masih ditopang dari komoditas berbasis sumber daya alam, seperti nikel dan tembaga didukung oleh harga global yang masih tinggi.
- Juni
Pada Juni 2022 perdagangan kembali surplus sebesar USD5,09 miliar, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya USD2,90 miliar.
Surplus neraca perdagangan masih ditopang sektor nonmigas tercatat USD7,23 miliar, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD4,76 miliar.
- Juli
Pada Juli 2022 kembali mencatat surplus perdagangan sebesar USD4,23 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar USD5,15 miliar.
- Agustus
Pada Agustus 2022, perdagangan kembali surplus sebesar USD5,76 miliar .
Surplus ini masih ditopang sektor nonmigas yang tercatat USD7,74 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar USD7,31 miliar.
- September
Pada September 2022 kembali mencatat surplus, yakni USD4,99 miliar. Dengan surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat 7,09 miliar dolar AS..
- Oktober
Pada Oktober 2022, Indonesia kembali mencatat surplus USD5,67 miliar dan lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD4,97 miliar.
Pada bulan ini, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat USD7,66 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya. (ADF)