sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kasus COVID-19 di Jabar Melonjak, Pembukaan Kamar Perawatan Terkendala SDM

Economics editor Agung Bakti Sarasa
08/06/2021 10:27 WIB
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyiapkan skenario terburuk dalam upaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2021.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyiapkan skenario terburuk dalam upaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2021. (Foto: MNC Media)
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyiapkan skenario terburuk dalam upaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menyiapkan skenario terburuk dalam upaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2021, di antaranya menambah tenaga kesehatan dan ruang perawatan.

Di RSUD Al Ishan Bandung yang merupakan rumah sakit provinsi, Pemda Provinsi Jabar bekerja sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jabar akan menerjunkan 37 tenaga perawat tambahan dan 40 unit kamar khusus pasien COVID-19. 

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Daud Achmad mengatakan, penambahan kamar perawatan di RSUD Al Ihsan tersebut sedianya sudah direncanakan sejak lama. Namun, karena semua perawat sudah full tugas, penambahan kamar itu tak kunjung terealisasi.

"Di Al-Ihsan 150 sudah full. Mau nambah 40 kamar terkendala SDM. Kami bekerja sama dengan PPNI, insya Allah hari ini ada penambahan 37 tenaga kesehatan khusus untuk menambah kamar di Al-Ihsan 40 (kamar)," ujar Daud, Selasa (8/6/2021). 

Penambahan perawat dari PPNI, kata Daud, tidak hanya untuk RSUD Al Ihsan, tapi juga rumah sakit rujukan COVID-19 lainnya di Jabar yang membutuhkan SDM. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement