Hery pun mengatakan pembentukan klaster pemukiman ini akibat para pemudik yang pulang kemudian tetap melakukan silaturahmi sehingga menyebabkan penularan Covid-19.
“Jadi ini klaster pemukiman ya, dan ini adalah buah dari mereka yang pulang dari mudik kemudian tetap melakukan silaturahmi kemudian terjadi penularan kepada yang lain,” katanya.
“Ini tentu saja sesuatu yang tidak kita inginkan, tetapi memang masyarakat sebagian tidak atau mengabaikan larangan bepergian pada periode liburan kemarin, sehingga sekarang ini kita memanen dari apa yang kita perbuat,” papar Hery.
Hery mengatakan bahwa kenaikan Covid-19 sebesar 32,01 persen itu sangat tinggi. Apalagi, jika kenaikan kasus tersebut adalah akibat dari varian-varian baru Covid-19 dari Inggris, Afrika Selatan, dan juga India. “Jadi 32 persen kenaikan itu sangat tinggi. Dan memang jika ini akibat dari varian-varian terbaru yang kita temukan. Dan jumlahnya terus terus meningkat baik yang dari Inggris, Afrika Selatan maupun yang dari India,” katanya. (RAMA)