"Mobilitas masyarakat kini dikurangi dan terbatas, sehingga kami tidak boleh mengandalkan sektor perjalanan dengan produk Antimo. Karena itu kami berinovasi mengembangkan produk-produk yang terkait dengan pencegahan maupun pengobatan Covid-19,” tambahnya.
Strategi persgeseran produk Phapros telah membuahkan hasil. Setidaknya pada triwulan pertama 2021 lalu, emiten ini mencatatkan kinerja positif dengan laba bersih naik 254% dan Ebitda naik 465% (y-o-y).
Perolehan laba bersih periode tersebut mencapai Rp7,18 miliar, atau naik 254% serta EBITDA mencapai Rp 46,82 miliar atau naik 465% dibandingkan dengan tahun lalu (y-o-y). (TYO)