Menyadari hal tersebut, manajemen pun terus melakukan langkah-langkah negosiasi dengan pihak bank. "Sampai sekarang, kita manajemen KCIC terus melakukan review dan negosiasi dengan konsorsium kontraktor. Efisiensi terus dilakukan, restrukturing fisik proyek juga terus dilakukan, restrukturing dengan kreditur dari CDB juga terus dilakukan. itu sangat though," tutur dia.
Salusra mencatat, alternatif pendanaa saat ini bisa berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Tercatat, PMN 2021 yang diajukan Kementerian BUMN untuk KAI sebesar Rp 7 triliun. Sementara PMN pada 2022 mencapai Rp 4,1 triliun.
"Jadi kalau kita lihat sequence kita kalau bicara PMN 2022 agak loncat dari 2021. karena 2022 Rp 4,1 triliun ini sudah kelanjutan dari 2021 yang harus dipenuhi. Jadi basic equity disetor dulu baru ngomong bisnis, kita basic equity saja belum kita penuhi," ungkapnya.
(SANDY)