Selain rumah warga, salah satu bangunan yang juga terdampak dari proyek strategis nasional itu adalah sebuah bangunan sekolah TK. Air dari saluran drainase yang tidak ada lagi muaranya selalu membanjiri masuk ke bagian dalam ruangan.
Kebetulan lokasi sekolah TK itu yang terdekat dengan tiang pancang proyek kereta cepat. Tidak hanya itu, air yang enggak masuk ke saluran itu menggerus tanah, jadi lama kelamaan diljawatirkan menyebabkan longsor. Sehingga sekarang anak-anak TK sekolahnya dipindahkan ke masjid.
Menurutnya, saat awal pembangunan tiang pancang pihak dari KCIC selaku pelaksana proyek menjanjikan akan ada perbaikan saluran drainase yang terdampak pembangunan. Namun janji itu hingga pembangunan tiang pancang selesai tidak kunjung direalisasikan.
"Sekarang proyek sudah beres dan pelaksana pembangunannya gak ada. Bahkan perwakilan warga sempat ketemu dengan pihak KCIC, katanya sudah enggak ada dana CSR, sedangkan lingkungan kami rusak dibiarkan," keluhnya seraya berharap ada solusi terhadap persoalan ini.
Ketika persoalan ini disampaikan melalui pesan WhatsApp ke perwakilan pihak PT KCIC, hingga kini belum memberikan jawaban terkait dengan permasalahan yang dialami warga Kompleks Taman Bunga Cilame, KBB, tersebut.
(IND)