PMI manufaktur Indonesia pada September 2024 masih berada di bawah 50 yakni berada di level 49,2. Menurut laporan S&P Global, penurunan kinerja PMI utamanya menggambarkan penurunan bulanan pada output dan pesanan baru selama bulan September selama tiga bulan berturut-turut.
Dalam laporan tersebut, penurunan terjadi karena kondisi permintaan pasar masih lambat, selain itu permintaan manufaktur global yang turun turut membebani penjualan eksternal.
"Kinerja perekonomian sektor manufaktur Indonesia itu berkaitan dengan kondisi makro ekonomi global yang sedang lesu pada bulan September, dengan penurunan tercepat pada penjualan eksternal dalam waktu hampir dua tahun dari laporan terkini sangat menonjol di statistik,” kata Economics Director S&P Global Market Intelligence, Paul Smith dalam laporannya.
(NIA DEVIYANA)