IDXChannel - Curah hujan turun drastis tahun ini di lahan peternakan milik Angus Hobson di wilayah tenggara Australia tenggara. Hal tersebut membuat rumput yang biasanya menjadi pakan ternak tumbuh tidak sebanyak biasanya.
Artinya, Hobson harus menjual sepertiga sapi dan dombanya untuk memastikan sisa ternaknya memiliki cukup pakan. Namun, harga sapi dan domba di Australia telah kolaps sepanjang 2023.
Setelah tiga tahun menikmati hujan yang melimpah, peternak di Australia kini menghadapi kekeringan. Perubahan cuaca yang ekstrem memicu penurunan harga sapi dan domba yang tercepat dalam beberapa dekade, serta mengancam industri peternakan Australia senilai AUD75 miliar.
Menurut organisasi Meat & Livestock Australia (MLA), harga sapi potong turun dari antara AUD3,50 dan AUD7 per kilo pada 2021 menjadi antara AUD1,40 dan AUD2,20 pada Oktober, sementara domba turun dari antara AUD6.50 dan AUD9,75 per kilo menjadi antara AUD1 dan AUD4,50.
Selain Hobson, masalah serupa juga dialami peternak lainnya,. Stuart Austin dari Wilmot Cattle di utara New South Wales mengatakan dirinya telah mengurangi jumlah ternaknya hingga separuh.