IDXChannel – Sri Lanka akan membatasi impor bahan bakar minyak (BBM) selama 12 bulan ke depan karena kekurangan devisa. Pemerintahan yang baru pun terus mencari jalan keluar dari krisis ekonomi yang melumpuhkan negara tersebut.
Negara berpenduduk 22 juta jiwa itu telah bergulat dengan kekurangan bahan pokok, termasuk BBM dan obat-obatan, selama berbulan-bulan. Kondisi tersebut terjadi setelah cadangan devisanya berkurang signifikan akibat kebijakan ekonomi yang salah dan dampak pandemi Covid-19.
"Karena masalah Valas, impor BBM harus dibatasi dalam 12 bulan ke depan," kata Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera, dikutip dari Reuters pada Selasa (26/7/2022).
Lebih lanjut, dia menjelaskan sistem penjatahan bahan bakar akan diterapkan minggu ini. Sistem penjatahan merupakan salah satu langkah pertama yang akan diambil oleh Presiden baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.