IDXChannel – Masyarakat, terutama kelas menengah muda, tengah antusias dengan kehadiran Coldplay di Jakarta pada 15 November mendatang. Terbukti, tiket presale yang dijual hari ini Rabu (17/5/2023) ludes dalam waktu kurang dari satu jam.
Antusiasme konser musik masyarakat Indonesia kembali menggeliat pasca berakhirnya pandemi Covid-19. Sejak tahun lalu, gelaran-gelaran konser massif dilakukan oleh banyak promotor, baik untuk artis dalam negeri maupun luar negeri.
Sebagai bagian dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, penyelenggaraan konser akan mendatangkan keuntungan ekonomi tersendiri.
Hasil survei Indonesia Event Industry Council (IVENDO) menunjukkan pasca pandemi Covid-19 melandai, kegiatan event yang dilaksanakan oleh 130 anggota IVENDO menyumbangkan nilai ekonomi sebesar Rp423 miliar.
Nilai ekonomi dari kegiatan event ini relatif masih kecil dibandingkan sebelum pandemi yang mencapai Rp164 triliun per tahun.
Biaya Konser Tak Murah
Promotor konser, PK Entertainment merilis 11 kategori untuk konser Coldplay. Termurah ada Cat 8 (Numbered Standing) dengan harga Rp 800 ribu, hingga yang termahal kategori Ultimate Experience (Cat 1) seharga Rp 11 juta.
Setiap pembelian tiket konser Coldplay juga akan dikenakan pajak hiburan senilai 15% dan fee 5% di luar harga tiket.
Pengaturan pajak tersebut berada di Undang-Undang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD).
Aktivitas membeli tiket konser, terutama bagi kaum urban perkotaan ini mencerminkan perekonomian RI yang masih lebih baik.
Kuatnya pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini tercermin menjadi 5,03% year on year didukung oleh aktivitas konsumsi masyarakat.
Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh sebesar 4,5% yoy, menguat dibanding pertumbuhan kuartal pertama 2022 sebesar 4,3% dan tumbuh positif 0,2% secara quarter-to-quarter (qoq).
Inflasi pada April 2023 secara yoy juga melandai ke level 4,33% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,74. Salah satu penyumbang komponen inflasi di antaranya kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,38%. Ini mencerminkan kenaikan termasuk konsumsi untuk kebutuhan konser.
Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada April 2023 juga mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2023 sebesar 126,1, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,3 pada Maret 2023. (Lihat grafik di bawah ini.)
Menguatnya keyakinan konsumen pada April 2023 didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang meningkat.
Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan juga menguat terutama ditopang oleh meningkatnya ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan ekspektasi penghasilan masing-masing tercatat sebesar 136,5 dan 137,9, lebih tinggi dari 131,1 dan 135,8 dibanding bulan sebelumnya.
Meski demikian, ekspektasi kegiatan usaha mengalami penurunan, terindikasi dari indeks sebesar 132,1 pada April 2023, menurun dibandingkan 133,6 pada bulan sebelumnya.
Antusiasme kegiatan konser ini juga menunjukkan bahwa ketakutan akan resesi tak seperti yang dibayangkan pada akhir 2022 lalu. (ADF)