Kartu Liar Rusia, Iran, Venezuela
Sejak Washington menangguhkan sanksi terhadap produsen OPEC selama enam bulan, minyak Venezuela kembali ke pasar global.
Pemilihan presiden pada akhir 2024 di kedua negara akan menentukan nasib jangka panjang sanksi AS dan produksi minyak Venezuela.
Menurut JP Morgan, pencabutan sanksi terhadap perusahaan minyak milik negara PDVSA secara bertahap akan meningkatkan produksi minyak Venezuela, dari 760.000 barel per hari pada 2023 menjadi 880.000 barel per hari pada 2024, dan 963.000 barel per hari pada 2025.
Kembalinya pasokan minyak Venezuela ke Amerika Serikat dan India diyakini dapat mengurangi permintaan untuk jenis minyak pesaing, seperti Basrah Heavy di Irak dan Cold Lake di Kanada.
Para pedagang yakin mentah AS lebih banyak tersedia untuk ekspor ke Asia karena kilang-kilang minyak di Pantai Teluk lebih didominasi minyak Venezuela.
Meskipun terdapat sanksi, minyak Iran dan Rusia akan terus mengalir ke pasar global, sehingga menahan harga minyak menjelang pemilu AS.
Pada Maret 2024, Iran menargetkan produksi minyak mentah sebesar 3,6 juta barel per hari, naik dari 3,4% per saat ini.