Diketahui lebih lanjut, pemerintah India bulan Januari lalu disebut menolak hasil penelitian tersebut. Pemerintah India kala itu menganggap studi ini adalah studi penelitian tak berdasar.
Sebagai informasi, saat ini tercatat jumlah kasus positif di India sudah menembus angka 41,95 juta. Angka kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat. (RAMA)