sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemendag: Harga Wajar Minyak Goreng Kemasan Rp19.000-Rp25.000 per Liter

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
21/03/2022 11:14 WIB
Kemendag menyebut harga minyak goreng kemasan yang wajar dan keekonomian saat ini berkisar Rp19.000-Rp25.000 per liter untuk semua jenis merek.
Kemendag: Harga Wajar Minyak Goreng Kemasan Rp19.000-Rp25.000 per Liter (FOTO: MNC Media)
Kemendag: Harga Wajar Minyak Goreng Kemasan Rp19.000-Rp25.000 per Liter (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut harga minyak goreng kemasan yang wajar dan keekonomian saat ini berkisar Rp19.000-Rp25.000 per liter untuk semua jenis merek.

"Rata-ratanya memang segitu. Sehingga jika ada yang menjual di kisaran harga tersebut, masih wajar. Karena harga minyak goreng sekarang mengikuti harga keekonomian pasar," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan dihubungi, Senin (21/3/2022).

"Saya perkirakan harga wajarnya di tingkat Rp 19.000-25.000 per liter, dari curah sampai premium. Kalau misalnya di pasaran ada jual di atas itu, resikonya nggak akan dibeli sama masyarakat," lanjutnya.

Oke menjelaskan, harga keekonomian itu adanya gabungan biaya membeli minyak sawit mentah/CPO, biaya produksi, dan tak terkecuali merek. Dengan demikian, harga minyak goreng di pasaran akan berbeda satu dengan yang lainnya. 

"Pada dasarnya itu. Kan harga keekonomian itu harga pasar. Pasar itu terdiri dari suplay dan demand. Artinya walaupun pasokan banyak tapi kalau permintaannya sedikit kan beda. Jadi harga sekarang ini murni harga pasar. Tiap merek harganya beda-beda," jelasnya.

Jadi, sambung Oke, jika saat ini masyarakat menemukan harga minyak goreng beraneka ragam, itu karena pihak produsen sedang mengambil hati masyarakat. Berkompetisi dengan merek-merek lainnya,

"Jadi pergerakannya ada yang premium mungkin dijual di bawah Rp 25.000. Itu kenapa? Karena mereka ingin mengambil hati masyarakat. Kalau mereka jual Rp 27.000 per liter, ya silakan. Tapi emang masyarakat mau beli? Gitu aja," tutup Oke Nurwan. (RAMA)

Advertisement
Advertisement