Hal ini berdampak pada penurunan HPE biji kakao pada Juni 2022 menjadi USD2.232 per MT, menurun 3,22 persen atau USD74,25 dari periode sebelumnya, yaitu sebesar USD2.307 per MT.
"Peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi meningkatnya harga minyak nabati lainnya dikarenakan gangguan pasokan akibat konflik antara Rusia-Ukraina. Selain itu, diberlakukannya kebijakan larangan sementara ekspor kelapa sawit oleh Indonesia ikut mempengaruhi peningkatan harga CPO," papar Veri.
Sedangkan, sambungnya, penurunan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya penurunan permintaan sebesar 0,25 persen walaupun produktivitas di sentra kakao mengalami peningkatan dan inflasi global serta invasi Rusia terhadap Ukraina masih berlangsung.
Kendati demikian, Veri menekankan penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen.
Sementara untuk HPE produk kulit juga tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Sedangkan untuk produk kayu, terdapat beberapa perubahan HPE. (TYO)