sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemendag Targetkan Ekspor RI Tumbuh 7 Persen di 2025 dengan Libatkan UMKM

Economics editor Tangguh Yudha
23/06/2025 20:08 WIB
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia mencapai 7 persen pada 2025.
Kemendag Targetkan Ekspor RI Tumbuh 7 Persen di 2025 dengan Libatkan UMKM. (Foto Istimewa)
Kemendag Targetkan Ekspor RI Tumbuh 7 Persen di 2025 dengan Libatkan UMKM. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia mencapai 7 persen pada 2025. Bahkan, diharapkan bisa meningkat menjadi 9 persen di 2029.

"Kita menargetkan di Kementerian Perdagangan pertumbuhan dari ekspor itu sebesar 7 persen, selama lima tahun ini akan kita targetkan meningkat secara bertahap sampai mencapai sekitar 9 persen di 2029," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi  acara pembukaan Program Inkubasi UMKM BCA Go Export di Jakarta, Senin (23/6/2025).

Dia menyampaikan, target tersebut dimungkinkan tercapai dengan mendorong kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perdagangan internasional.

Menurutnya, saat ini kontribusi ekspor dari UMKM secara nilai masih kecil, bahkan masih di bawah 15 persen atau mungkin di bawah 10 persen. Jika hal ini bisa ditingkatkan, maka pertumbuhan ekspor Indonesia menurutnya bahkan bisa tumbuh hingga 9 persen pada 2029.

"UMKM backbone pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tetapi kalau kita bicara di sisi ekspor, meskipun mungkin dari sisi volume atau jumlahnya itu besar, tetapi nilainya masih kecil, masih di bawah 15 persen atau mungkin di bawah 10 persen," kata dia.

Fajarini mengungkapkan, Kemendag telah merancang tiga program strategis, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan kapasitas UMKM dalam melakukan ekspor. Salah satu langkah yang tengah dioptimalkan adalah pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) untuk membuka akses pasar internasional.

Hingga kini, kata dia, Indonesia telah memiliki 19 perjanjian perdagangan yang mencakup 30 negara. Salah satu capaian terbaru adalah rampungnya perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) setelah sembilan tahun proses negosiasi.

“Dengan adanya FTA, pasar di negara-negara mitra menjadi lebih terbuka bagi produk Indonesia. Kita bisa bersaing dengan penurunan tarif, bahkan hingga 0 persen,” kata Fajarini.

Kemendag juga menyatakan komitmennya untuk mendampingi para pelaku usaha, khususnya UMKM, agar dapat memanfaatkan berbagai peluang yang tersedia melalui perjanjian dagang tersebut.

"Fokusnya, perjanjian-perjanjian perdagangan yang ada saat ini bisa kita maksimalkan. Bagaimana supaya produk-produk kita bisa masuk sebanyak mungkin ke negara-negara yang sudah punya FTA-nya," ujarnya.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement