Fatoni mengungkapkan, dari 112 juta jumlah kendaraan secara nasional, hanya 57% yang membayar pajak. Sisanya tidak membayar pajak karena faktor pajak progresif dan BBN-KB II.
Di sisi lain, pajak kendaraan bermotor memberikan kontribusi sebesar 47% bagi PAD. "Jadi dari satu sumber saja pajak kendaraan bermotor kontribusinya hampir 50%," imbuh dia.
Fatoni berkeyakinan penghapusan pajak progresif dan BBN-KB II akan mendorong masyarakat untuk membayar pajak. "Juga data registrasi pemilik kendaraan menjadi lebih valid," pungkasnya.
(NDA)