IDXChanel - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) telah melaksanakan Penandatanganan Addendum II Konsesi Terminal Petikemas Makassar New Port Tahap I. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kelancaran logistik di Indonesia Timur dan mengurangi biaya logistik di wilayah tersebut.
Dengan selesainya pembangunan tahap 1B dan 1C, kapasitas terminal peti kemas Makassar New Port meningkat 150 persen, dari 1 juta TEUs menjadi 2,5 juta TEUs.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi, menyatakan komitmen bersama untuk meningkatkan pengelolaan pelabuhan di Indonesia agar lebih profesional, efektif, dan efisien. Makassar New Port diharapkan menjadi pelabuhan utama dan hub distribusi logistik di Indonesia Timur, khususnya untuk ekspor produk andalan seperti cokelat, kopi, dan olahan kayu.
"Dengan ditandatanganinya Adendum II Konsesi Terminal Petikemas Makassar New Port Tahap I ini, menujukkan komitmen bersama dalam rangka meningkatkan pengelolaan pelabuhan di Indonesia agar terus lebih profesional, efektif dan efisien," ujar di dalam keterangan resmi, Senin (29/1/2024).
Dalam konteks ini, tarif kompetitif di Makassar diharapkan akan menarik perusahaan pelayaran, memungkinkan kapal-kapal yang lebih banyak dan berkapasitas besar untuk melayani rute Makassar-Surabaya tanpa perlu sampai ke Sorong atau Ambon.