IDXChannel - Pasar produk halal saat ini semakin meningkat di pasar global, para pesaingnya pun tidak hanya datang dari negara muslim namun juga non musim. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sendiri menargetkan Indonesia untuk menjadi pemain utama produk halal di Asia.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih
mengatakan pasar industri produk halal global ini memang tak hanya dikerubuti oleh negara dengan mayoritas Muslim, seperti Indonesia dan Malaysia. Berbagai perusahaan dari China, Thailand, Filipina, Jepang, Korea Selatan dan Australia juga ikut berebut memproduksi barang-barang halal.
"Saya yakin kita bisa mengambil bagian pasar produk halal. Paling tidak sebagai pemain utama di Asia," ujar Gati di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Sebagai salah satu jalan meningkatkan kontribusi produk halal nasional, saat ini Kemenperin sedang menggelar Industrial Moslem Exhibition (ii-Motion). Pameran tersebut diadakan secara virtual pada 3 sampai 5 Juni 2021.
Kemenperin menargetkam transaksi Rp3 miliar dari pameran produk halal yakni Indonesia Industrial Moslem Exhibition atau ii-Motion 2021.
"Kami sudah kurasi dengan tim yang berpengalaman menjual produknya secara ekspor. Jadi dipastikan produk-produk yang ditampilkan sudah bagus," bebernya.
Dia menambahkan pemerintah mendorong produk bumbu olahan untuk terus melaju di pasar ekspor. Hal itu mengingat Indonesia merupakan penghasil rempah terbesar di dunia.
"Jadi kalau yang siap ekspor fesyen muslim sudah tentu karena sudah dipamerkan juga di sejumlah negara. Lalu makanan dan minuman seperti madu yang kita banyak variasinya, lalu ini sedang didorong produk bumbu karena kita banyak rempah," tandasnya. (RAMA)