Setya menjelaskan, di KTT yang besar, seperti G20 atau Group of Twenty juga ada yang memplesetkan menjadi Giant Twenty karena negara-negara besar dalam hal ekonomi selalu ada permintaan khusus.
“Jelas dinamika seperti itu selalu ada, karena mereka membawa jumlah rombongan yang besar. Ada juga yang meminta fasilitas kendaraan keras, atau anti peluru. Kami sarankan bagi mereka yang punya untuk membawa sendiri, atau kami juga menyediakan, tapi jumlahnya sangat terbatas. Jadi siapa yang cepat meminta dia yang dapat,” ujarnya.
Selain itu, Setya mengatakan, Indonesia masih berdiskusi dengan beberapa negara peserta G20 yang akan hadir agar tidak membawa delegasi terlalu besar. Ini ditujukan agar kondisi lalu lintas tidak terlalu padat akibat banyaknya rombongan peserta KTT G20.
(FAY)