IDXChannel - Kementerian Pertanian memasang target ekspor pada 2023 sebesar Rp940,4 triliun atau naik 38% jika dibandingkan dengan target tahun 2022 sebsar Rp681,5 triliun.
Menteri Pertaniannya Syahrul Yasin Limpo mengatakan, peningkatan ekspor perlu dilakukan ditengah ancaman krises ekonomi yang terjadi di beberapa negara. Sebab menurutnya sektor pertanian menjadi pondasi bagi ketahanan ekonomi Indonesia sebagai negara agraris.
"Badan Karantina ini bagian dari menjabarkan semua strategi Kementan, yang terkait dengan bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian, membuat petani bisa berproduksi lebih baik, dengan produk-produk pertanian, dan pertanaman secara nasional," ujar Mentan dalam Rakornas Badan Karantina Pertanian (Barantan) di Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Adapun target ekspor pada tahun 2023 itu terdiri dari Tanaman Pangan senilai Rp5,85 triliun, Holtikultura sebsar Rp15,9 triliun, perkebunan Rp865,6 triliun, dan peternakan Rp52,96 triliun. Sehingga totoalnya Rp940,45 triliun, target ekspor yang akan dicapai pada tahun 2023.
"Pemimpin itu yang pertama harus ditanamkan adalah mempertajam arah, dan menetapkan target, kalau pemimpin tidak ada targetnya, tidak tidak layak," sambung.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Karantina, Bambang melaporkan bahwa kinerja ekspor komoditas pertanian pada tahun 2022 meningkat 6% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, realisasi ekspor komoditas pertanian senilai Rp658 triliun, sedangkan pada tahun 2021 sebesar Rp625 triliun.
Namun realisasi eskpor tersebut memang terkoreksi tipis dari target yang sudah ditentukan pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp681,5 triliun. Bambang optimis tahun 2023 bakal menembus target yang diberikan.
"Untuk mengakselerasi ekspor, kita lakukan fasilitasi pendamping hingga registrasi, untuk memenuhi protokol ekspor, terakhir dengan China, ada buah naga hingga sarang burung walet kita ekspor," pungkasnya.
(SAN)