IDXChannel - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan penyiapan untuk lelang 19 proyek jalan tol dengan nilai kebutuhan investasi Rp408,68 triliun.
Rachman Arief menjelaskan 19 proyek tol tersebut rencananya akan dikerjakan lewat skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha). Peran APBN akan diposisikan seminimal mungkin, dan harapannya bisa dibantu lebih banyak dari swasta dari sisi pembiayaan.
"Kemudian untuk Bina Marga, ada kegiatan penyiapan 19 proyek KPBU, kebutuhan biaya investasi sebesar Rp408,68 triliun," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi V DPR RI, Kamis (12/9/2025).
Adapun proyek KPBU solicited yang dalam persiapan lelang terdiri dari, Jalan Tol Bandung Intra Urban (BIUTR), Tol Pejagan - Cilacap, Tol Tuban - Babat - Lamongan - Gresik, Tol Malang - Kepanjen, Tol Gedebage - Tasikmalaya, Tol Gilimanuk - Mengwi, hingga pengembangan Bandara Udara Supadio Pelabuhan Kijing.
Sedangkan untuk proyek KPBU unsolicited, terdiri dari Jalan Tol Pluit - Bandara (bagian dari Tol Tomang - Pluit - Bandara Elevated), Tol Cikunir - Karawaci Elevated Banten - Jakarta - Jawa Barat, Jalan Tol Semanan - Balaraja, Harbour Toll Road Semarang, Tol Bitung - Serpong, Tol Caringin - Cisarua, dan Tol Akses Patimban.
Sementara jalan tol penugasan yang juga akan dibangun, terdiri dari Tol Rantau Prapat - Kisaran, Tol Dumai - Simpang Sigandul - Rantau Prapat, Tol Pelabuhan Panjang - Lematang, Tol Rengat - JC Pekanbaru, serta Tol Jambi - Rengat.
Ditemui terpisah usai RDP, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian mengatakan untuk proyek jalan tol Gilimanuk - Mengwi hingga Pejagan - Cilacap diperkirakan paling siap untuk lelang pada tahun 2026 mendatang.
"Mungkin tahun 2026, kemungkinan bisa Gilimanuk - Mengwi, mungkin diulang lagi, yang sedang disiapkan juga Pejagan - Cilacap," tuturnya.
Ia mengatakan, dari 19 proyek yang akan ditawarkan itu Pemerintah masih akan memfokuskan pada proyek-proyek yang minim peran APBN. Seperti dukungan konstruksi, atau pembebasan lahan yang sebelumnya menjadi salah satu fasilitas pada skema proyek KPBU. "Kita prioritaskan yang tidak ada dukon (dukungan konstruksi)," kata Wilan.
(kunthi fahmar sandy)