IDXChannel - Ketua Umum Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Subakti Syukur mengatakan masih rendahnya minat investasi proyek jalan tol di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari perubahan kebijakan, hingga ketidakpastian pada penyesuaian tarif jalan tol.
Subakti menambahkan, komponen penyesuaian tarif saat ini mempertimbangkan tingkat inflasi yang berkisar di angka 2 persen hingga 3 persen.
Padahal menurutnya, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sendiri harus membayar PBB (Pajak Bumi Bangunan) yang naik sekitar 10 persen setiap tahunnya.
Hal ini yang akhirnya membuat kenaikan tarif jalan tol dinilai masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan komponen pengeluaran pajak yang ditanggung badan usaha.
"BUJT harus bayar PBB yang rata-rata kenaikannya di atas 10 persen per tahun, padahal inflasi sebagai dasar penyesuaian tarif tol hanya 2 sampai 3 persen per tahun," kata Subakti Syukur, Sabtu (15/2/2025).