sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemitraan Indonesia-Prancis Diharapkan Bisa Dorong Penyelesaian IEU CEPA

Economics editor Anggie Ariesta
29/05/2025 13:34 WIB
Indonesia dan Prancis telah sepakat untuk meperkuat kerja sama ekonomi dan investasi ke depan.
Ilustrasi hubungan bilateral Indonesia dan Prancis. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi hubungan bilateral Indonesia dan Prancis. (Foto: Istimewa)

IDXChannel – Indonesia dan Prancis sepakat meperkuat kerja sama ekonomi dan investasi ke depan. Kesepakatan itu dicapai setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Kedaulatan Industri serta Digital Prancis, Eric Lombard di Jakarta, kemarin.

Pertemuan itu berlangsung sebelum keduanya menghadiri Forum Bisnis Indonesia–Prancis. Di forum mereka memberikan closing remarks serta menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha kedua negara. Nilai MoU itu diproyeksikan mencapai USD11 miliar dolar. 

Dikatakan bahwa dalam pertemuan kemarin, kedua menteri membahas berbagai isu strategis, termasuk penguatan kerja sama perdagangan dan investasi bilateral. Tahun lalu, nilai total perdagangan Indonesia dan Prancis sepanjang tercatat sebesar USD2,4 miliar, dengan tren pertumbuhan positif dalam lima tahun terakhir. 

Kendati demikian, neraca perdagangan Indonesia terhadap Prancis masih menunjukkan defisit yang signifikan, yakni mencapai USD532 juta pada tahun 2024. Menko Airlangga lantas menyampaikan berbagai potensi kerja sama strategis, termasuk proyek energi panas bumi (geothermal project) yang menjadi salah satu fokus pengembangan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia.

"Pemerintah Indonesia telah membentuk Danantara sebagai lembaga dana investasi Indonesia yang juga akan berperan penting dalam membangun hilirisasi dan ekosistem kendaraan listrik (EV) secara menyeluruh," kata Airlangga, Rabu (28/5/2025). 

Prancis adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam bidang investasi, dengan nilai realisasi investasi pada 2023 mencapai USD302,8 juta. Investasi itu tersebar di berbagai sektor prioritas nasional, antara lain konstruksi, industri mesin dan elektronik, pariwisata, properti, serta industri makanan. 

Perusahaan-perusahaan Prancis seperti Eramet, Danone, L’Oréal, dan Michelin turut berperan penting dalam mendorong pembangunan di Indonesia.

Kedua Menteri juga mendiskusikan perkembangan Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) yang ditargetkan rampung tahun ini. 

"Kami mengharapkan dukungan penuh dari Prancis terhadap percepatan penyelesaian Perundingan IEU CEPA serta proses aksesi Indonesia ke OECD," ujar Airlangga.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Lombard berjanji untuk melaporkan permintaan dukungan ini kepada Presiden Emmanuel Macron, guna mendorong keterlibatan aktif Prancis dalam mendukung Indonesia pada kedua isu tersebut.

Penyelesaian Perundingan IEU CEPA pada tahun ini diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih luas, memperkuat arus perdagangan dan investasi. Perundingan itu juga dinilai dapat mendorong peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa, khususnya Prancis sebagai salah satu mitra utama. 

Mengingat Prancis adalah ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa setelah Jerman, pengaruhnya dalam proses perundingan sangat signifikan.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Perdagangan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon, serta Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian Rudi Salahuddin.

(Ahmad Islamy Jamil)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement