IDXChannel - Holding BUMN Pangan atau ID FOOD memastikan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak berdampak signifikan pada operasional distribusi pangan atau bahan pokok.
Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan, distribusi komoditas saat ini difokuskan di wilayah yang masih mengalami defisit beberapa bahan pokok seperti minyak goreng.
“Supply beberapa komoditas pangan terus berjalan memenuhi kebutuhan masyarakat, meskipun ada kenaikan BBM,” ungkap Frans, Jumat (16/9/2022).
ID FOOD, lanjut Frans, terus melakukan pemenuhan minyak goreng melalui mitra pedagang lokal yang didistribusikan kepada masyarakat. Misalnya, Timika, Merauke dan wilayah lain.
“744.000 liter minyak goreng rakyat yang terkirim melalui tol laut, September ini telah didistribusikan ke pedagang - pedagang pasar untuk memenuhi masyarakat lokal di Indonesia Timur,” terang dia.
Berdasarkan data Dashboard Pangan Nasional (Donal) pada September 2022, ketersediaan beras sekitar mencapai 895.145 ton, daging sapi 856 ton, gula pasir 153.281 ton, minyak goreng 18.409 ton. Ketersediaan komoditas ini dinilai menjadi kontribusi BUMN memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Adapun PT Perikanan Indonesia (Persero) juga tetap menyerap hasil tangkapan nelayan di seluruh Indonesia. Tangkapan ikan nelayan yang diserap sebanyak 5.570 ton pada semester I/2022. Bahkan, terdapat kegiatan ekspor ke Jepang berupa 1 kontainer gurita berkapasitas 15 ton yang berlangsung pada 13 September 2022.
Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mencatat meskipun ada kenaikan BBM, pihaknya berkomitmen menjaga pasokan pangan domestik hingga global. Tercatat, perseroan sudah mengekspor delapan kali Gurita berjenis octopus cyanea grey ke Jepang.
“Dalam waktu dekat, gurita tangkapan nelayan ini juga akan diekspor ke Amerika Serikat,” tutur Sigit.
(DES)