Sementara utilitas melalui komponen “Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Lain” memiliki bobot 5,8 poin persentase (pp), dan di kolom transportasi rendah sebesar 2,6 pp.
"Meskipun terjadi kenaikan harga minyak global, hal ini kemungkinan tidak akan menyebabkan inflasi lebih tinggi dalam waktu dekat," tuturnya.
Adapun analisanya mengacu pada beberapa faktor yaitu pertama kenaikan harga beberapa jenis bahan bakar di bawah RON92, stabilnya tarif listrik, dan adanya perjanjian pengadaan tetap di pasar domestik di mana penjualan 25 persen pasokan harus dijual di dala negeri. (TIA)