Adapun ketersediaan beras yang menipis terjadi lantaran kondisi El Nino yang memengaruhi iklim tanam dan panen para petani di Indonesia.
"Jadi memang saat ini meskipun produksi dan konsumsi beras di Januari dan Februari 2024 minus 2,8 juta ton sebagai dampak dari penurunan produksi akibat El Nino, namun kita memerlukan beras yang cukup agar neracanya dapat terjaga secara positif," pungkasnya.
Jika melihat data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional, lonjakan harga rata-rata beras nasional mulai terjadi sejak Januari Lalu. Pada Januari, posisi harga beras medium berada di harga Rp13.310, sedangkan pada Februari sudah berada di harga Rp13.590/kg.
Sedangkan untuk beras Premium posisi harga pada bulan Januari di angka Rp15.110, sedangkan pada Februari menjadi Rp15.500/kg.
(NIA)