Dia mengatakan, dengan daya angkut sebanyak itu, kereta otonom tersebut menjadi moda transportasi massal yang efektif di IKN. Apalagi kereta otonom itu ditenagai listrik. Sehingga, lebih efisien dan ramah lingkungan. Sesuai dengan konsep yang diusung oleh pemerintah dalam pembangunan IKN.
Basuki yang juga menjabat sebagai Menteri PUPR itu menjelaskan, daya angkut kereta otonom di IKN bukan satu-satunya keunggulan. Namun, moda transportasi massal tersebut juga dibekali kemampuan bergerak dengan kecepatan mencapai 70 kilometer per jam.
Selain itu, kereta otonom di IKN tidak seperti kereta pada umumnya. Operasionalnya tidak butuh rel konvensional. Kereta tersebut bekerja mengikuti marka khusus yang sudah dipasang di jalanan IKN.
Sistem pandu otomatis yang disematkan pada kendaraan massal itu memang canggih dan modern. Hal ini memungkinkan kereta otonom beroperasi tanpa pengemudi.