3. KA Progo (247) relasi Lempuyangan-Pasarsenen sebanyak 583 penumpang.
4. KA Sancaka (96) relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng sebanyak 577 penumpang.
5. KA Sancaka (100) relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng sebanyak 545 penumpang.
6. KA Senja Utama Solo (87) relasi Solobalapan-Pasarsenen sebanyak 487 penumpang.
7. KA Mataram (89) relasi Solobalapan-Pasarsenen sebanyak 451 penumpang.
8. KA Sancaka (98) relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng sebanyak 426 penumpang.
9. KA Bogowonto (135) relasi Lempuyangan-Pasarsenen sebanyak 420 penumpang.
10. KA Argo Dwipangga (9) relasi Solobalapan-Gambir sebanyak 391 penumpang.
11. KA Gajahwong (137) relasi Lempuyangan-Pasarsenen sebanyak 383 penumpang.
12. KA Senja Utama Yk (139) relasi Yogyakarta-Pasarsenen sebanyak 382 penumpang.
13. KA Lodaya (91) relasi Solobalapan-Bandung sebanyak 376 penumpang.
14. KA Joglosemarkerto (171) relasi Yogyakarta-Cilacap sebanyak 367 penumpang.
15. KA Sancaka (102F) relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng sebanyak 362 penumpang.
KA merupakan moda transportasi yang dapat diandalkan dalam hal ketepatan waktu. Namun demikian, Daop 6 Yogyakarta mengimbau kepada pelanggan agar mengalokasikan waktu yang cukup saat menuju stasiun keberangkatan.
Hal tersebut karena saat naik kendaraan melewati jalur darat, waktu tidak dapat diprediksi, sehingga para pelanggan harus berupaya menghindari kemungkinan macet dan hambatan lainnya di jalan.
(SAN)