Di samping itu, Anindya mengungkap Indonesia juga akan mengembangkan market-market alternatif, misalnya ke Turki, Qatar, India, hingga juga Brazil. Menurutnya, pasar-pasar tersebut memiliki potensi yang sangat besar.
"Turki misalnya itu besar sekali untuk nanti palm oil kita pergi ke sana. Kedua juga contohnya kita lihat dari Qatar, kemarin mereka mau taruh USD2 miliar ditambah USD2 miliar untuk bikin sub fund di bawah danantara," ucap Anindya.
Di sisi lain, Anindya menyebut Indonesia perlu mengembangkan ekonomi nasional, contohnya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi biru di Timur Indonesia.
"Di NTT contohnya, selain dari turisme, kita melihat bahwa perikanan itu sangat besar. Nah ini nyambung sekali dengan kunjungan misalnya waktu itu Vietnam datang bersama Sekretaris Partai Komunisnya di sini. Nah salah satu yang dibicarakan adalah mengenai fisheries atau dalam hal ini lobster," kata dia.
"Bisa bayangkan lobster ini, ini huge market di dunia. Kita bisa memastikan bahwa jangan kita ekspor, malah kita ajak teman-teman dari Vietnam untuk mengembangkan misalnya di Nusa Tenggara Timur, lalu kita bisa ekspor kepada pasar AS," ujar Anindya.
(Febrina Ratna Iskana)