Meski demikian, Anindya juga menyoroti tantangan besar dalam pembiayaan sektor ini, khususnya terkait tingginya biaya modal dan bunga kredit yang dinilai masih memberatkan.
“Ketika bunga kredit terlalu mahal, pengembang enggan membangun rumah. Kontraktor kesulitan membiayai proyek, dan pelaku usaha bahan bangunan tidak dapat meningkatkan pasokan mereka,” kata dia.
Untuk itu, Kadin lanjut Anin menyambut baik skema subsidi suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan, yang menurutnya sangat strategis.
Selain dukungan pembiayaan, Anindya juga mengungkapkan tantangannya lain adalah rendahnya literasi keuangan dan kurangnya sosialisasi program.
Anindya mengatakan bahwa Kadin telah menggandeng Kementerian PKP dan BPI Danantara dalam menyosialisasikan solusi KUR perumahan, khususnya bagi pelaku UMKM dalam ekosistem perumahan rakyat.