IDXChannel - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengakui, produksi padi di Jatim terus menurun. Namun dia memastikan, Jatim tetap menduduki posisi teratas provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) padi September 2022, potensi produksi padi sepanjang Oktober-Desember 2022 ialah sebesar 1,51 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Sehingga, total potensi produksi padi di Jatim pada 2022 adalah sebesar 9,69 juta ton GKG. Jumlah itu turun 0,10 juta ton GKG atau 1,05 persen dibanding 2021 yang sebesar 9,79 juta ton GKG. Capaian di 2021 juga turun jika dibanding 2020 yang sebesar 9,94 juta ton GKG.
"Mudah-mudahan tahun ini produksi padi kita masih yang tertinggi se Indonesia. Tapi kita harus mulai gerak mendorong peningkatan produktivitas sektor pangan yang lain,” kata Khofifah saat puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-42 Tahun 2022 Provinsi Jatim, di Jatim Expo, Surabaya, Rabu (19/10/2022).
Khofifah menyatakan, padi Jatim kualitasnya mayoritas masih medium, padahal sebenarnya kualitas premium. Hal ini karena para petani kekurangan mesin pengering yang menjadikan kadar air gabah mereka masih tinggi. Produsen padi, kata dia, rata-rata sudah memiliki tanggungan kredit usaha rakyat (KUR).
Sehingga, untuk pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) RMU (alat penggiling gabah menjadi beras), drier, dan juga mesin pemanen ini terasa mahal.
“Jika dapat KUR grace (masa cicilan) periode empat tahun, mereka bisa cicil, misalnya sudah selesai cicil KUR sebelumnya lalu bisa dilanjutkan mencicil untuk beli alsintan. Sehingga hasil produksi beras mereka bisa masuk kualitas premium,” tegasnya.
Disisi lain, Khofifah optimistis Jatim dalam posisi siap menghadapi tantangan krisis pangan global dengan kondisi hasil sektor pertanian yang optimal. Bahkan hingga saat ini Jatim merupakan lumbung pangan nasional. Di tahun 2020 dan juga tahun 2021 Jatim menduduki urutan teratas sebagai provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia. "Untuk sapi, produksi sapi Jatim tercatat tertinggi nasional yaitu 5,1 juta ekor per tahun. Begitu juga dengan produksi ikan tuna Jatim juga tertinggi nasional," terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo juga optimistis Jatim akan jauh dari Krisis Pangan. Namun, bukan menjadi alasan untuk tidak waspada. Untuk itu, demi menjaga ekosistem pangan Jatim yang sudah baik, pihaknya berkomitmen untuk menjada keseimbangan di hulu dan hilir. "Saya takjub akan keberhasilan Jatim dalam surplus beras pada tahun 2021 lalu," katanya.
(SAN)