Tidak hanya itu, KPI dan Polytama memiliki komitmen nyata terhadap konsep energi hijau. Hal itu tercermin dari capaian KPI dan Polytama yang bersama-sama meraih PROPER EMAS dan menghasilkan produk-produk hijau yang ramah lingkungan. KPI menghasilkan produk hijau seperti Green Diesel (HVO), Sustainable Aviation Fuel (SAF), yang merupakan bahan bakar pesawat terbang dari minyak jelantah, serta Green Coke Pertamina sebagai solusi energi padat rendah emisi.
Sementara Polytama menghasilkan produk hijau dengan implementasi Green Catalyst (Non Phthalate) seperti thin wall (TWIM) tersertifikasi UL Green Label serta Spun bond tersertifikasi Environmental Product Declaration (EPD).
“Kedua perusahaan telah diakui memiliki perspektif lingkungan dalam menjalankan bisnisnya. Rekam jejak tersebut menunjukkan sinergi terintegrasi fisik hulu–hilir guna mendukung keberlanjutan energi hijau di Indonesia,” ujar Aji.
Terrkait dengan pembaruan kerja sama dengan KPI, Direktur Komersial dan Support Polytama, Dwinanto Kurniawan mengatakan, pemerintah Indonesia telah menegaskan pentingnya transformasi dari negara eksportir bahan mentah menjadi produsen barang bernilai tambah. Dalam konteks ini, Polytama menunjukkan komitmennya untuk membangun fondasi industri petrokimia yang tangguh sebagai pilar ekonomi nasional.
Jaminan pasokan berkelanjutan dari KPI, Polytama bisa memastikan stabilitas bahan baku untuk ribuan industri manufaktur. Alhasil, ekonomi bergeliat sehingga memungkinkan Polytama untuk terus berinovasi, termasuk dalam pengembangan produk ramah lingkungan yang aman bagi konsumen dan mendukung target keberlanjutan nasional.