Sementara untuk tahun 2022, tema Rencana Kerja Pemerintah adalah Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural. Agenda pemulihan ekonomi masih menjadi bagian penting dalam rangka mencapai sasaran kerangka ekonomi makro tahun 2022. Bantuan terhadap dunia usaha dan rumah tangga tetap perlu diberikan untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi.
Untuk mendukung tujuan besar tersebut, Ditjen Migas mendapatkan tugas yang semakin berat, antara lain pembangunan jargas untuk rumah tangga, konversi BBM ke BBG untuk petani dan nelayan, serta pembangunan ruas transmisi Cirebon-Semarang yang akan dilaksanakan secara multiyears.
"Di samping itu, terdapat berbagai kegiatan prioritas lainnya yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain penyediaan LPG 3 kg tepat sasaran, penawaran wilayah kerja migas, pembangunan kilang, serta penyelesaian RUU Migas," papar Tutuka.
Lebih lanjut dia mengatakan, sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan PP Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran, program kerja disusun dengan prinsip penganggaran berbasis kinerja. Dalam konsep ini, terdapat 3 hal yang harus dikedepankan yaitu hasil dan manfaat yang bisa diperoleh masyarakat pengguna layanan (output and outcome oriented), pencapaian tugas-fungsi unit kerja yang melekat pada struktur organisasi, serta fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas.
"Prinsip-prinsip ini hendaknya kita pegang teguh bersama dengan core values dari Ditjen Migas serta semangat transformasi untuk dapat mewujudkan visi dan misi organisasi Ditjen Migas dalam mencapai kinerja terbaik," tegas Tutuka.