Tak kalah penting, di tengah kondisi geopolitik tidak menentu, Pertamina juga dinilai mampu mengelola manajemen operasional dengan baik. Termasuk di antaranya melakukan efisiensi dengan sangat baik, antara lain inovasi rantai nilai pada sektor hulu hingga hilir.
"Harga minyak di pasar internasional kan gak bisa dikontrol oleh Pertamina, tapi oleh pasar. Jadi ya harus diterima apa adanya. Sementara kegiatan operasional justru bisa dikontrol, dan ini yang dilakukan oleh Pertamina, yakni optimalisasi biaya. Ini membuat kinerja perusahaan tetap positif," tutur Herry.
Sebelumnya, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) awal pekan ini, memang terungkap bahwa kinerja PT Pertamina (Persero) sepanjang 2023 mengalami peningkatan.
Capaian tersebut berkat efisiensi, optimalisasi biaya, manajemen liabilitas, serta komitmen penyelesaian piutang pemerintah kepada Pertamina.
"Seiring dengan pertumbuhan operasional, capaian keuangan pun meningkat berkat efisiensi, optimalisasi biaya, manajemen liabilitas, serta komitmen penyelesaian piutang pemerintah kepada Pertamina," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan Tahun Buku 2023, yang dilaksanakan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 10 Juni 2024.