“Kan banyak jualan nasi goreng, nasi pecel dan lainnya, kita pilih apa nih yang beda, nah dengan tabungan yang ada akhirnya kita putuskan jual sate ini, sate daging ayam dan sapi khas Jepang,” tutur dia.
Pria berusia 30 tahun ini mengaku tidak mempunyai latar belakang apapun terkait usaha. Dari pengalamannya, Fauzi meyakinkan kekuatan mental merupakan faktor masih berjalannya usaha itu.
“Persiapan mental, karena kan kita sering lihat sebelah kanan kiri kita jualan ramai, kok kita belum (ramai), jadi belajar sabar sambil terus jaga kualitas makanan,” ucapnya.
Konsisten untuk menjaga makanan usahanya sendiri itu terus dilakukan demi menggaet pelanggan. Meski belum puas dengan kuantitas pembeli yang datang sikap menjaga kualitas makanannya tetap dijaga.
“Memang belum ramai, tapi minimal kita sudah punya langganan deh,” tuturnya.