Namun demikian, Sahat meminta 36 anggota GIMNI untuk tetap jalan terus memproduksi minyak goreng demi mendukung program pemerintah. Hal ini karena data mereka sudah tercatat dalam Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS) dan Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) di Kementerian Perindustrian.
"Mereka saya minta tidak perlu takut, asalkan berjalan sesuai regulasi dan aturan pemerintah. Justru nanti kalau tidak ikut, kita bisa dicap menjalankan boikot terhadap program migor curah bersubsidi ini," terang dia.
Sahat juga menyampaikan agar selama Ramadhan hingga Lebaran industri minyak goreng ini jangan terpengaruh oleh gangguan pihak luar. Sahat ingin pihaknya tetap fokus memproduksi minyak goreng sebagaimana itu menjadi tanggung jawab untuk memenuhi target penugasan pemerintah. (TSA)