Dia menjelaskan, KKP memiliki lima program strategi dalam implementasi ekonomi biru. Pertama, memperluas wilayah konservasi dengan target 30% dari luas wilayah perairan Indonesia dengan mengedepankan kualitas kawasan konservasi. Kedua, penangkapan ikan secara terukur yang berbasis pada kuota penangkapan dan menetapkan zona konservasi di enam zona penangkapan ikan.
Ketiga, menjaga daya dukung lingkungan dengan budidaya ikan yang ramah lingkungan baik budidaya laut, pesisir maupun pedalaman untuk meningkatkan produksi perikanan untuk pasar ekspor dan dalam negeri. Keempat, penataan ruang laut untuk perlindungan ekosistem pesisir dan laut. Kelima, Program Bulan Cinta Laut untuk mengatasi sampah laut.
"Bagi Indonesia, Ekonomi Biru adalah masa depan. Kami percaya bahwa peluang untuk mengelola lautan kita secara berkelanjutan sambil menjaga orang-orang kita, untuk memberi mereka kemakmuran dan kesetaraan ekonomi terbuka lebar," pungkasnya
Sementara itu UN Resident Coordinator Valerie Julliand mengatakan, selama Konferensi Kelautan PBB 2017, Kepala Negara dan Pemerintahan serta perwakilan tingkat tinggi menekankan pentingnya kemitraan yang efektif serta peningkatan kerja sama, koordinasi, dan koherensi kebijakan, di semua tingkat semua pemangku kepentingan terkait.
Solusi untuk laut yang dikelola secara berkelanjutan berbasis sains solusi inovatif bertujuan untuk memulai babak baru aksi laut global, dan penggunaan sumber daya laut yang inovatif.
"Hal itu juga termasuk mengatasi ancaman terhadap kesehatan, ekologi, ekonomi dan tata kelola laut, sampah dan polusi laut, IUU fishing, dan hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati," jelasnya.
(FRI)