sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kolaborasi Sektor Keuangan dan Pertanian Kunci Ketahanan Pangan ASEAN

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
14/07/2023 13:06 WIB
Kementerian Keuangan menyelenggarakan forum bersama jalur keuangan dan pertanian.
Kolaborasi Sektor Keuangan dan Pertanian Kunci Ketahanan Pangan ASEAN. (Foto: MNC Media)
Kolaborasi Sektor Keuangan dan Pertanian Kunci Ketahanan Pangan ASEAN. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Keuangan menyelenggarakan forum bersama jalur keuangan dan pertanian yang mendiskusikan agenda ketahanan pangan di kawasan ASEAN.

Digelar di Yogyakarta pada Kamis, ini merupakan bagian dari inisiasi Indonesia dalam kerja sama kawasan melalui  jalur pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM).

“Bersamaan dengan pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, dan berbagai tantangan sosial ekonomi, ketahanan pangan menjadi semakin penting untuk dibahas. Forum ini menjadi sarana  kolaborasi dua sektor yakni keuangan dan pertanian. Sektor keuangan menyediakan sumber daya,  investasi dan keahlian yang diperlukan untuk mendukung pembangunan pertanian. Sedangkan sektor  pertanian memastikan produksi, distribusi, dan keterjangkauan makanan bergizi untuk semua," Kepala Pusat  Kebijakan Regional dan Bilateral Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Yogi Rahmayanti dalam siaran pers pada Jumat (14/7/2023).

"Bersama-sama, kita dapat mendukung agenda peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan pangan  untuk memitigasi krisis dalam jangka pendek, serta menciptakan keberlanjutan dan produktivitas sistem  pangan dalam jangka menengah-panjang. Dengan memanfaatkan kekuatan kerja sama lintas sektoral  keuangan dan pertanian, kami optimis dapat membuat kemajuan dalam menciptakan dunia di mana ketahanan pangan bukan hanya tujuan tetapi kenyataan,” ungkap Yogi.

Pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi isu ketahanan pangan dan dampaknya juga  telah dibahas oleh berbagai organisasi internasional. Menurut laporan Food and Agriculture  0rganization yang diterbitkan pada tahun 2022 berjudul The Asia Pacific Regional Overview of Food  Decurity and Nutrition, jumlah orang yang menghadapi kelaparan di kawasan Asia Pasifik meningkat dari 370 juta menjadi 396 juta pada tahun 2021. 

Di kawasan ini, sekitar 1,1 miliar orang tidak memiliki  akses pangan yang memadai pada tahun yang sama. Wilayah Asia Pasifik juga merupakan rumah bagi  52% penduduk dunia yang kekurangan gizi. 

Di bawah Keketuaan tahun 2023, Indonesia menginisiasi  kerja sama antara sektor keuangan dan sektor pertanian sebagai bagian dari solusi dan upaya realisasi  komitmen dunia untuk mewujudkan dunia yang bebas dari kelaparan pada tahun 2030 (Sustainable Development Goals 2).

Bertajuk ASEAN Finance and Agriculture Join Forum on Food Security, diskusi dalam forum ini  dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama “Understanding ASEAN Cooperation and the ASEAN  Member States Policies on Food Security” yang membahas secara mendalam proses kerja sama dan  progres pembahasan isu ketahanan pangan serta pengembangannya di bawah sektor pertanian di  kawasan. Sesi ini juga diikuti oleh perwakilan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk menyampaikan  pandangan mereka tentang beragam opsi kebijakan fiskal terkait ketahanan pangan.

Sesi kedua menyoroti potensi kontribusi sektor keuangan pada isu ketahanan pangan di ASEAN.  Diikuti oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), Bank Dunia, dan Food  and Agriculture Organization, sesi kedua membahas proposal yang diajukan oleh Indonesia tentang  kontribusi sektor keuangan terhadap agenda ketahanan pangan di ASEAN, termasuk pengaturan  kelembagaan, kerja sama dengan mitra pembangunan, dan rencana kerja. (WHY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement