Mulyanto menilai, mengatasi kondisi kelebihan pasokan listrik bukan hal yang mudah, namun PLN sudah berupaya dan perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak.
"Untuk bisa meningkatkan supply and demand itu tentu saja tidak mudah. Namun upaya PLN menciptakan strategi yang canggih dan cerdas seperti sekarang ini harus terus dijaga," ujar Mulyanto.
Sementara, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan kondisi oversupply yang terjadi saat ini erat kaitannya dengan adanya perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi listrik.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang menjadi salah satu acuan dari pertumbuhan listrik juga bergeser sehingga konsumsi listrik menjadi terkoreksi.
"Ada struktural change dalam stuktur pertumbuhan ekonomi. Khususnya yang semula pertumbuhan ekonomi berbasis manufaktur bergeser ke pariwisata yang berbasis jasa. Begitu ada covid-19, konsumsi listrik turun," ujar Darmawan.