Sejak itu, China pun memberikan balasan dengan menerapkan tarif 125 persen untuk barang AS. Beijing juga mengumumkan akan membatasi ekspor unsur tanah jarangnya ke AS.
Gedung Putih kemudian mulai melunak, dan mengatakan bahwa kedua megara perlu berunding soal kebijakan tarif ini.
(Ahmad Islamy Jamil)